DokterSehat.Com – Somatoform disorder atau gangguan somatoform adalah kondisi psikologis yang menyebabkan satu atau banyak gejala pada tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dan mengganggu aktivitas sehari-hari dari penderitanya. Ketahui selengkapnya tentang gangguan somatoform mulai dari penyebab, jenis, gejala, dan pengobatannya!
Apa Itu Gangguan Somatoform?
Gangguan gejala somatik atau gangguan somatoform adalah serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan satu atau lebih gejala pada tubuh, seperti rasa sakit atau kelelahan. Gejala ini dapat sangat menyusahkan dan dapat terkait atau tidak terkait dengan kondisi medis, gangguan mental atau kondisi penyalahgunaan zat.
Gangguan somatoform ditandai dengan fokus berlebihan terhadap gejala fisik yang dialami. Gejala somatoform disorder dapat menyebabkan stres dan kecemasan serta membuat penderitanya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir atau bertindak sebagai respons terhadap gejala yang dialaminya.
Kondisi ini dapat memengaruhi hubungan seseorang terhadap lingkungan sekitarnya mulai dari keluarga, sekolah, pekerjaan, dan pertemanannya.
Penyebab Gangguan Somatoform
Penyebab gangguan somatoform tidak diketahui dengan jelas, namun beberapa faktor diduga menjadi pemicunya. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu gangguan gejala somatik atau somatoform disorder:
- Faktor genetik dan biologis, seperti hipersensitivitas terhadap rasa sakit.
- Pengaruh keluarga, dapat bersifat genetik atau dapat disebabkan faktor lingkungan, atau kombinasi dari keduanya.
- Sifat kepribadian negatif, kondisi ini dapat memengaruhi cara seseorang mengidentifikasikan dan merasakan penyakit dan gejala tubuh.
- Penurunan kesadaran atau masalah memproses emosi, menyebabkan fokus pada gejala fisik dibandingkan masalah emosional.
- Perilaku yang dipelajari, usaha untuk mendapatkan perhatian lebih dan manfaat lain dari gejala penyakit yang dialami, seperti tidak harus melakukan kegiatan tertentu karena dianggap dapat memperparah gejala.
Jenis Gangguan Somatoform
Gangguan somatoform terbagi menjadi beberapa bentuk. Berikut adalah jenis gangguan somatoform yang paling umum:
- Gangguan somatisasi: Gangguan ini berkembang sebelum usia 30 dan berlangsung selama bertahun-tahun. Kondisi ini menyebabkan banyak gejala yang biasanya merupakan kombinasi dari rasa sakit, gangguan pencernaan, masalah neurologis, hingga disfungsi seksual.
- Undifferentiated somatoform disorder: Melibatkan gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan yang berlangsung paling tidak selama 6 bulan, namun tidak memenuhi ambang diagnostik untuk gangguan somatisasi.
- Gangguan konversi: Gangguan ini melibatkan defisit neurologis dalam gerakan atau persepsi sensorik yang tidak dapat dijelaskan yang mungkin disebabkan faktor psikologis.
- Gangguan nyeri: Nyeri merupakan gejala utama dalam gangguan ini. Faktor psikologis berkontribusi dalam serangan, keparahan, dan kelanjutannya.
- Hipokondriasis: Kondisi ini menyebabkan individu merasa ketakutan akan memiliki penyakit serius tertentu hanya karena satu atau dua gejala yang dirasakannya.
- Body dysmorphic disorder: Fokus berlebihan pada cacat yang dirasakan pada penampilan fisik atau bagian tubuh tertentu.
- Gangguan gejala somatik tidak spesifik terkait lainnya: Gangguan yang diagnosisnya ditemukan banyak gejala, namun tidak dapat memenuhi gangguan somatoform. Gangguan yang termasuk adalah seperti gangguan gejala somatik singkat, gangguan kecemasan penyakit singkat, dan gangguan kecemasan penyakit tanpa perilaku yang berhubungan dengan kesehatan yang berlebihan.
Gejala Gangguan Somatoform
Gejala gangguan somatoform tidak dapat dijelaskan dengan kondisi medis atau neurologis yang konkret. Gejala ini juga dapat muncul sebagai gejala tunggal maupun banyak gejala. Tingkat keparahan gejala juga beragam mulai dari yang ringan hingga berat.
Nyeri merupakan gejala gangguan somatoform yang paling umum. Kondisi ini biasanya disertai dengan pikiran, emosi, dan tindakan yang terakit dengan rasa sakit tersebut.
Pikiran, emosi, dan perilaku yang terkait gangguan somatoform meliputi:
- Kekhawatiran terus-menerus tentang kemungkinan penyakit.
- Melihat sensasi fisik normal sebagai tanda penyakit fisik parah.
- Khawatir bahwa gejala yang dialami adalah gejala serius, bahkan ketika tidak terbukti.
- Menganggap sensasi fisik mengancam atau berbahaya.
- Merasa evaluasi medis dan perawatan medis yang dijalani belum memadai.
- Khawatir aktivitas fisik dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.
- Berulang-ulang memeriksakan kelainan tubuh/
- Kunjungan perawatan kesehatan sering kali tidak menghilangkan kekhawatiran atau malah memperburuknya.
- Tidak responsif terhadap perawatan medis atau terlalu sensitif terhadap efek samping obat.
- Memiliki gangguan yang lebih parah daripada yang biasanya ada pada kondisi medis tertentu
Diagnosis Gangguan Somatoform
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan lainnya yang akan mendukung diagnosis gangguan somatoform. Dokter juga akan membantu menentukan apakah terdapat kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan,
Dokter juga dapat merujuk pada profesional mental akan melakukan:
- Evaluasi psikologis untuk membicarakan gejala, ketakutan atau kekhawatiran, situasi penuh tekanan, masalah hubungan, situasi yang Anda hindari, dan riwayat keluarga.
- Bertanya tentang sudahkan Anda mengisi penilaian diri atau kuesioner psikologis.
- Menanyakan tentang alkohol, narkoba, atau penggunaan obat terlarang lainnya.
Kriteria diagnosis untuk gangguan somatoform
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, menekankan beberapa pin dalam diagnosis gangguan somatoform meliputi:
- Anda memiliki satu atau lebih gejala somatik – seperti rasa sakit atau kelelahan – yang menyedihkan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari Anda.
- Anda memiliki pikiran yang berlebihan dan terus-menerus tentang betapa serius gejala yang Anda alami, memiliki tingkat kecemasan yang tinggi tentang kecemasan atau gejala Anda, atau Anda menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi untuk gejala atau masalah kesehatan Anda.
- Anda terus memiliki gejala yang membuat Anda khawatir, biasanya selama lebih dari enam bulan, gejalanya dapat bervariasi.
Pengobatan Gangguan Somatoform
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala dan meningkatkan kemampuan Anda agar dapat beraktivitas dengan normal. Berikut adalah pengobatan gangguan somatoform yang mungkin dilakukan:
1. Psikoterapi
Psikoterapi, khususnya terapi perilaku kognitif dapat membantu unruk meringankan gejala. Berikut adalah yang dapat dilakukan dalam terapi perilaku kognitif:
- Memeriksa dan menyesuaikan keyakinan dan harapan Anda tentang kesehatan dan gejala fisik.
- Mempelajari cara mengurangi stres.
- Mempelajari cara mengatasi gejala fisik.
- Mengurangi kesibukan dengan gejala
- Mengurangi penghindaran situasi dan aktivitas karena sensasi fisik yang tidak nyaman
- Meningkatkan fungsi sehari-hari di rumah, tempat kerja, dan hubungan dan situasi sosial/
- Mengatasi depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Selain terapi perilaku kognitif, dapat dilakukan juga terapi keluarga untuk membantu memeriksa hubungan keluarga dan meningkatkan dukungan dan fungsi keluarga.
2. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan antidepresan untuk membantu meringankan gejala yang berhubungan dengan depresi dan rasa sakit. Apabila satu obat tidak bekerja, dokter mungkin akan meresepkan obat lain atau mengombinasikan dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitas obat.
Obat-obatan mungkin baru akan menunjukkan hasil setelah beberapa minggu penggunaan. Anda bisa berdiskusi dengan dokter tentang efek samping dan risiko dari penggunaan obat.
Sumber:
- Somatic Symptom and Related Disorders – https://www.webmd.com/mental-health/somatoform-disorders-symptoms-types-treatment#2 diakses 16 Juli 2019
- Somatoform Disorders – https://www.therecoveryvillage.com/mental-health/somatoform-disorders/#gref diakses 16 Juli 2019
- Treating somatoform disorders – https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/treating-somatoform-disorders diakses 16 Juli 2019
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Komentar