Kisah tragis GYN yang dulu bergelimang harta kini jadi pengemis di depan swalayan indomart

AESENNEWSJATENG - Semarang - Nasib tragis dialami G , orang yang dulunya kaya raya di Karangroto Semarang, kini jadi gelandangan serta kerjanya mengemis.

Pada saat kedua orang tua G masih hidup ,hidupnya serba mewah ,tanah dan rumahnya sampai tak terhitung. Hal ini terjadi pada tahun 1970han.

G mendapat perlakuan yang istimewa dari kedua ortunya pada masa-masa sekolah. Segala sesuatunya tercukupi termasuk uang jajan di setiap harinya.

Setelah memasuki masa remaja G pun hidupnya di habiskan untuk berfoya-foya dan tidak pernah yang namanya bekerja, karena kekayaan kedua orang tuanya di rasa sudah cukup buat hidup dalam setiap harinya.

Ayahnya G pada masa itu bekerja sebagai pemborong bangunan dan terkenal sebagai tuan tanah. Sampai-sampai ibunya G juga dipasrahi Ayahnya G untuk mengelola usaha kontrakan rumah dan kos-kosan di dekat mereka mempunyai tempat tinggal.

Seiring berjalannya waktu Ayahnya G mengalami musibah yaitu jatuh sakit. Biaya perawatan serba mahal dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sedikit demi sedikit tanah investasi dan rumah investasi mulai di jual untuk biaya perawatan di rumah sakit. 

Sang ibu G mulai capek fikiran dan tenaga ,sementara si G tak memperdulikan kedua orang tuanya yang mulai terkena musibah. Si G tetap melanjutkan bersenang-senangnya karena sudah terbiasa hidup manja dari kecil sampai dewasa. G tidak pernah terlatih dalam bidang bekerja atau bisnis apapun di banding saudara-saudarinya, 

Kabar duka terjadi pada tahun 1997 , Ayah G meninggal dunia di akibatkan dari penyakit komplikasi yang di deritanya. Si G merasa kehilangan Ayah yang memanjakannya dalam kehidupannya. Ibunya G makin kurus tidak gemuk berisi lagi. Kesedihan seorang istri kepada suaminya berlanjut beberapa tahun lamanya membuat terus tertekan dan sakit lalu meninggal pada tahun 1999. Seketika hartanya makin berkurang akibat dari penyakit kedua orang tua G yang terbilang berat semua.

Pada tahun 2000 ada beberapa harta warisan tinggalan dari orang tuanya yang pada akhirnya di bagi rata. Si G mendapatkan bagian warisan yang terbilang cukup lumayan yaitu satu buah rumah besar yang di situ ada 22 kamar kos.

Harapan kedua orang tuanya sebetulnya itu kamar kamar memang untuk usaha kos kosan biar putra putrinya kelak bisa menghasilkan tanpa harus kerja keras. Akan tetapi karena si G hidupnya terbiasa mewah pada akhirnya rumah warisan G dan rumah usaha kos kosan G di jual , karena pengeluaran G di saban harinya boros, lebih lebih si G tak mau bekerja. 

Penyesalan datang belakangan, si G membawa anak istri hidup pada lubang kesengsaraan.Sudah tidak ada lagi yang di banggakan. Hidupnya ngontrak sana sini karena sudah tidak mempunyai rumah lagi. Si G perekonomiannya hancur semenjak di tinggal oleh kedua orang tuanya.

Akhirnya si G pun bergegas untuk buka usaha nasi goreng. Syukur Alkhamdulillah Perekonomian si G bangkit walau tidak sekaya dulu. Selang berapa bulan si G lancar dalam usaha nasi gorengnya ,godaan datang lagi. Si G tergila gila pada pelanggannya yang bernama mak Ru. Dimata si G ,mak Ru terlihat lebih cemokot di banding istrinya.

Di tengah godaan yang tak bisa di bendung, si G lengser lagi dalam perekonomiannya. Uang habis untuk foya - foya dengan selingkuhannya hingga sang istri asli mengalami syok yang berujung gila. 

Pada akhirnya rumah tangga si G berantakan dan sering terjadi perang mulut. Kontrakan rumahpun nggak kebayar hingga semuanya berantakan. Sepanjang penelitian mak Ru telah putus hubungan dengan si G, dan anak istri si G juga tidak di ketahui rimbanya. Yang jelas si G sekarang sudah pada posisi menjadi seorang Pengemis dengan penampilan satu matanya yang tertutup perban serta pakaian yang compang-camping.

Inilah kisah nyata yang terjadi. Cerita akhir tahun yang sangat begitu menyedihkan. Semoga cerita ini bisa buat kajian pada kita semua agar hidup ini tidak salah jalan dalam menggapai masa depan.30-12-2022.(Hd-Ed)

0 Komentar