AESENNEWS.COM Probolinggo - Dalam perjalanan meningkatkan semangat berintegritas, berkinerja tinggi, serta penuh inovasi dan kreativitas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo berhasil memboyong sejumlah penghargaan pada tahun 2023, Kamis (30/10/2023).
Prestasi pertama diperoleh dalam kategori Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan implementasi Sistem Informasi Ijazah Online (SIIJOL), yang dinobatkan sebagai Top Inovasi Terpuji pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK), Reformasi Birokrasi, SAKIP, Layak Berpredikat WBK, dan Budaya Kerja Cettar.
Tidak berhenti di situ, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo juga menyabet penghargaan kedua dalam kategori Kegiatan Apresiasi Implementasi Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2023. Penghargaan ini mencakup berbagai subkategori, seperti pemanfaatan rapor pendidikan oleh satuan pendidikan PAUD tertinggi dan sekolah dasar tertinggi, serta tingkat adopsi dan pemanfaatan PMM yang tinggi.
Prestasi ketiga juga diraih dalam kegiatan Penghargaan Penerbit dan Produsen Karya Rekam Aktif Tahun 2023. Di sini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo menerima apresiasi sebagai Penerbit Aktif Kategori OPD Kab/Kota Tingkat Jawa Timur.
Siti Romlah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tak lepas dari kerjasama erat antara Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta satuan pendidikan di Kota Probolinggo. Dalam ungkapannya, dia juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan dukungan dalam menjalankan program-program yang telah dilaksanakan.
Siti Romlah menjelaskan bahwa SIIJOL lahir sebagai solusi atas prosedur panjang, lamanya verifikasi, dan ketidakakuratan dalam layanan ijazah. Inovasi ini dirancang untuk mengendalikan proses penerbitan ijazah dengan baik, termasuk pendataan, penulisan, pengarsipan, dan pendistribusian. Layanan ijazah, mulai dari kehilangan/kerusakan, perubahan data, legalisasi, hingga keabsahan, kini dapat diakses dengan mudah.
Dengan penuh semangat, Siti Romlah menegaskan bahwa inovasi ini merupakan langkah untuk meningkatkan mutu layanan dan akses pendidikan, khususnya pada usia wajib belajar sembilan tahun. Prestasi ini bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan bukti nyata dari komitmen mereka untuk memberikan yang terbaik dalam dunia pendidikan.
(SB)
0 Komentar