AESENNEWS.COM Probolinggo - Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo mengadakan kegiatan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi di Bale Hinggil, pada Kamis (30/11/2023). Acara ini dihadiri oleh 100 peserta, termasuk TP PKK Kota Probolinggo, perwakilan kecamatan dan kelurahan, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari Kota Probolinggo, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkuat institusi keluarga dengan mengoptimalkan pendewasaan usia perkawinan, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah stunting. Kepala Dinkes P2KB, NH. Hidayati, menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti sanitasi lingkungan dan pola asuh anak yang kurang baik.
Salah satu upaya pencegahan adalah pendewasaan usia perkawinan, dengan meningkatkan usia perkawinan pertama menjadi 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Melalui kegiatan pendampingan dan bimbingan seperti ini, diharapkan pasangan calon pengantin sudah siap secara fisik dan mental, serta organ reproduksi utama perempuan sudah matang untuk kehamilan yang sehat.
Ketua TP PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin, menyatakan bahwa kader PKK memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting melalui tim pendamping keluarga (TPK) PKK, dan mendukung program percepatan penurunan stunting melalui pendewasaan usia perkawinan.
"Dengan pendewasaan usia perkawinan, diharapkan calon ibu tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga mental untuk memberikan pola asuh yang benar bagi putra dan putrinya," ungkapnya.
(SB)
0 Komentar